Rabu, 02 April 2014

FIFO AKUNTASI

Posted by Unknown on 07.05 with No comments
PERHITUNGAN NILAI PERSEDIAAN DENGAN METODE FIFO PERPETUAL

Pengertian dan Klasifikasi Persediaan
“ Persediaan adalah suatu jenis aktiva atau barang yang dimiliki oleh suatu perusahaan atau badan usaha (saat) tertentu, yang akan dijual kembali atau akan dikonsumsi (dipakai) dalam operasi normal perusahaan. (F.X. Sudarsono ; 1996,106).”
“ Persediaan adalah pos harta yang ditahan untuk dijual dalam kegiatan usaha yang biasa atau barang yang dikonsumsi dalam produksi barang yang akan dijual. (Kieso dan Weygandt ; 1995,491).”
Sedangkan menurut “ Radiks Purba (1995,159) dilihat dari segi neraca, persediaan adalah barang atau bahan yang masih tersedia pada tanggal neraca, yang dapat segera dijual atau digunakan (dikonsumsi) atau diolah dahulu (manufaktur) kemudian dijual.”


Sistem Perpetual (Perpetual Inventory System)
Sistem persediaan perpetual adalah suatu sistem yang menyelenggarakan pencatatan terus-menerus yang menelusuri persediaan dan harga pokok penjualan atas dasar harian. Perkiraan persediaan didukung dalam kartu-kartu pembantu persediaan (kartu persediaan). Kartu persediaan digunakan untuk mencatat transaksi setiap jenis persediaan, memuat nama barang, tempat penyimpanan barang, kode barang dan kolom-kolom yang dipakai untuk mencatat transaksi adalah tanggal, pembelian (pemasukan), penjualan (pengeluaran) dan sisa atau saldo persediaan. Berikut contoh kartu persediaan :
Nama perusahaan : Jenis barang         :
Kode barang  : Gudang          :
Tgl.
Pembelian
Penjualn
Saldo
Unit
Harga
Jumlah
Unit
Harga
Jumlah
Unit
Harga
Jumlah










Ciri-ciri pengelolaan persediaan dengan sistem perpetual adalah sebagai berikut :

§  Setiap terjadi pembelian barang dicatat dengan mendebit rekening persediaan barang.
§  Setiap terjadi pengeluaran barang (penjualan) dicatat mengkredit persediaan sejumlah harga pokok penjualan.
§  Setiap saat dapat diketahui jumlah kuantitas sisa atau saldo persediaan.


Sistem perpetual memudahkan dalam penyusunan neraca dan laporan perhitungan laba rugi karena penentuan persediaan akhir tidak perlu lagi menghitung fisiknya tetapi perhitungan fisiknya tetap dilakukan untuk tujuan pengawasan terhadap persediaan barang.